Jumat, 05 Mei 2017

DIA KEKASIHKU...

Dia Kekasihku.

Aku terjebak diantara Riuh rendahnya Dentuman dentuman Kekuasaan dan penguasaan...
Aku terjebak diantara Geliat Murka dan Lemah gemulainya tarian erotis para Pemuka Negeri ini...
Aku terjebak dalam Kurungan kurungan Pemikiran Yang entah tak Beraturan Antara Satu dan yang lainya...

Dan aku Melepaskan diri lebih baik kutemui Cinta ku dan Kuhempaskan Rinduku dipelukanya...
Sambil kubenamkan Segala kelelahanku dalam Kasih sayangnya...

Meski ia tak Bergeming,
Meski cintaku tak Merespon,
Namun Kasih sayangnya dapat Kurasakan mulai Membelai-belai lelahnya wadahku...
Yang semakin Kotor dan tak Bernilai ini...

Ah Dia begitu Indah...
Bersamanya Dunia seolah dalam Genggaman
Yang kapan saja bisa aku buang aku remas-remas dan aku Hancurkan...

Dan disampingku sosok wanita Cantik
Berwajah Manis Mulai menatapku dengan Sendu..
Dia adalah kekasihku
Yang kutemukan dalam perjalan panjang Tak bertepi

Dia adalah Kekasihku...
Yang masih disembunyikan waktu dan terus mengintip dari balik kolong- kolong waktu
Dan aku hanya bisa Merasakan dengan penuh Keyakinan...
Ia Akan hadir dalam beberapa waktu yang tak lama lagi...
Sebab meski Raganya tak disampingku...

Namun...
Aku sudah merasakan sosok Kehadiranya yang selalu bersamaku..


Agung widiatmoko
05-05-2017

MERINDUKAN CAHAYA

MERINDUKAN CAHAYA

Kekasih cukup lama sudah ku kembarai kegelapan ini
Kekasih Kegelapan ini sungguh sungguh menguras hati dan membuatku seperti entah...
Kekasih dalam kegelapan ini aku tak menemukan apa apa kecuali Kerinduan atas Cahaya...

Kekasih kalau memang kegelapan ini adalah Jalanmu agar aku menemukan Cahaya...
Maka akan aku jalani dengan kesungguhan hati dan tanpa bertanya lagi...
Sebab Kekasih aku tak ingin seperti Musa yang akhirnya berpisah dari Khidir...
Karena Tak sabarnya ia dan banyak bertanya...

Kekasih Kalau boleh aku meminta seteguk anggur saja sebagai teman dalam gelap jalan ini
Agar semakin Mabuk aku pada Gelap dan semakin merindukan Terang mu..
Kekasih atau izinkan saja aku terus berjalan dikegelapan ini agar semakin hebat dan dahsyat rindu ini menghantam dan merobek jiwa...

Namun Kekasih...
Sungguh aku tak sanggup jika berlama lama tak bertemu Cahaya...
Sebab Kekasih Bagaimana aku mampu menatap wajahmu dalam kepekatan ini...
jika aku tak pernah menemukan petunjuk kemana langkah harus bergerak...

Sebab setitik Cahaya akan sangat berarti dalam Pekat ini...
dan kalopun kudapatkan setitik saja Terang aku yakin itulah Wajahmu...
Andai Kutemukan setitik Saja sumber cahaya aku yakin itu adalah Pijar Nyala senyumMu untuku...

Kekasih...
Aku merindukan Cahayamu...


Agung widiatmoko
Malang 05-05-2017

Kamis, 04 Mei 2017

jalan Cinta Pemuda

Jalan Cinta Seorang pemuda 

Mungkin Judul diatas terkesan sangat ngelamak atau apalah orang menyebutnya aku tak perduli, ini hanya sebuah tulisan tulisan ringan yang tak bermutu atau hebat, sama sekali tulisan ini tak berarti apa apa.

Tuhan itu Mbois, begitu ucap seorang pemuda yang akan aku ceritakan dalam sebuah coretan coretan digital ini.

Waktu itu, menjelang pagi seorang pemuda dengan motornya ia memutari kota tercintanya dari sudut remang remang jalanan, ia singgah dari warung kopi satu ke warung kopi lainya entah ada apa dibenaknya, apakah ia hanya ingin sekedar mengincipi rasa kopi dari warung ke warung? saya rasa tidak, sebab setiap geark gerik tubuhnya begitu mengisyaratkan sesuatu seolah ada kerumitan kerumitan Pikiran di benak nya, Sementara aku terus menatapnya dari sebrang jalan, entahlah yang aneh sebenarnya siapa, apakah aku yang mengamati gerak gerik Pemuda yang selalu singgah dari warkop satu ke warkop lainya ataukah pemuda itu, ataukah kami sama sama diciptakan dengan keanehan masing masing, ataukah aku mulai tak normal dan menyukai laki laki... ah bangsat lah, aku rasa tidak demikian, sebab tho aku masih suka stalking mantan, atau ngepoin cewek cewek lain.

Meskipun dalam gemetarnya hatiku aku berdoa pada Tuhan yang katanya bersinghasana di arsy sana semoga aku tidak seperti kaum Luth, yang aku juga tak pernah tahu kehidupan Luth itu seperti apa apalagi kaumnya, Bahkan arsy itu apa aku juga tak mengetahuinya, sebab bagiku Tuhan itu tidak dimana mana tidak di Arsy katanya orang orang yang mempunyai berbagai gelar apalah itu, bagiku Tuhan itu ada di dalam hati masing masing hambanya, brarti Tuhan jumlahnya Bermilyar2 donk, celetuk fikiranku,,, dan aku mengiyakan mungkin saja memang Tuhan jumlahnya "milyaran" bukan satu atau apalah orang menyebutnya.

Aku mempunyai pemikiran seperti ini, setiap manusia mempunyai otak dan dalam setiap otak terdapat jutaan sel sel otak, yang tentu saja ia melahirkan berbagai pandangan baik tentang Tuhan kehidupan dan masih banyak lagi yang tentu saja berbeda antara Manusia satu dengan Manusia Lainya, Maka aku berfikiran bahwa, Tuhan itu Milyaran Bukan satu,

Milyaran disini jangan anda pahami sebagai jumlah Milyaran seperti kataku diatas, Melainkan Milyaran Jumlah dalam Persepsi pemikiran, walaupun pada Hakekatnya Tuhan tetap Maha Tunggal.

Lalu aku membaca kata kata sayidina ali yang konon katanya merupakan Pintu pintu Ilmu dan dia dikabarkan sebagai salah satu sahabat nabi atau utusan Tuhan yaitu Muhammad yang aku biasa menyebutnya sebagai makhluk mulia berdimensi Cahaya yang begitu aku mengagumi dan mencintainya meski aku tak pernah menjumpainya secara nyata, tapi aku begitu kesengsem dan kasmaran sama Muhammad, bukan berarti aku homo atau guy atau apa tetapi ini cinta yang berbeda tapi tho kalau ada yang menganggap Cintaku pada Muhammad dikatakan atau dianggap tabu atau homo dan lain lain ya silahkan saja tho namanya juga manusia punya pikiran masing masing, maka tugasku tak perlu mengklarifikasi atau apapun cukup meng iyakan saja.

Dalam persepsiku, Tuhan itu Milyaran mungkin seperti ini ia memecah dirinya menjadi kepingan kepingan yang setiap kepingan itu ia wujudkan sebagai manusia, maka tugas dari setiap kepingan yang Ia wujudkan sendiri atas Keinginanya sendiri itu akan berusaha mencari jalan nya masing masing untuk kemudian Nyawiji kembali atau menyatu lagi dengan Dirinya. Bukan berarti Tuhan itu seperti Amoeba yang membelah dirinya kemudian menjadi duplikat duplikat dan lain lain, tapi kalo tho ada yang beranggapan demikian juga sah sah saja, namanya juga sama sama mencari jalan kebenaran atau jalan kesesatan yang entahlah, sebab benar atau sesat bukan tugas kita sebagai manusia dalam menilainya atau merespon apapun dan memberikan Brand atau penilaian.

Contoh Seperti ini, Ada manusia yang memahami Tuhan sangat kejam, sehingga ia takut mau berbuat macam macam, berarti dalam pandanganya Tuhan Itu kejam dan menakutkan, menyeramkan atau medeni bocah lah istilahnya. Ada pula yang beranggapan Tuhan Itu suka Guyon, maka dalam setiap drama kehidupan entah susah atau senang ia menganggap Tuhan sedang guyon sama dirinya, sehingga ia selalu tersenyum dan rileks dalam dalam setiap menjalani apapun saja yang ia alami, Ada yang beranggapan Tuhan itu indah makanya ia menyukai keindahan, setiap melihat bunga, kupu kupu ia selalu melihat Tuhan disitu bukan berarti ia menganggap Bunga atau kupu kupu itu sebagai Tuhan tetapi ia melihat Keindahan Tuhan dalam setiap ciptaanya, atau bahkan masih banyak lagi yang tentulah setiap manusia mempunyai persepsinya masing masing.

Tetapi dari semua persepsi itu semua itu hanya ada karena Cinta, sebab tanpa Cinta mustahil manusia siapapun dia mampu mempersepsikan Tuhan dengan bermacam macam apalagi dengan menganggap tuhan Kejam dan lain sebagainya tetap saja tho ia menganggap bahwa Tetap ada Tuhan, Apa namanya jika sudah Tahu Tuhan Kejam tetapi tetap menganggapnya sebagai Tuhan kalo Bukan Cinta.

Maka tentu saja boleh saya terjemahkan Bahwa Tuhan adalah Cinta itu sendiri dan Cinta adalah Tuhan itu sendiri kalopun gak dibolehin ya ga apa apalah yang melarang tho mungkin sama sama manusianya saya sih gak masalah sedang Tuhan saja mungkin juga tidak marah kalo saya menganggap bahwa Tuhan adalah Cinta dan Cinta adalah Tuhan itu sendiri, meskipun tak jarang atau hampir semua ABG baik anak baru gede atau yang Tua tua bau tanah mengatakan Cinta pada sesuatu hal atau lawan jenis dan aku menganggapnya itu Bukan CINTA melainkan itu Rasa Cinta.

Sudahlah males nulis banyak banyak Tho aku bukan penulis, wong ini juga sekedarnya saja sambil menghibur dan menikmati sepinya malamku dengan berteman berbatang batang Rokok yang kadang ia berkata Takan Ada rokok yang Kau hisap Tanpa Izinnya, kadang juga Kopi ku ber celetuk ria dalam ungkapanya sungguh peminum kopi akan dijamin syurga sebab engkau telah bersyukur menikmati ciptaan Tuhanmu... yang tentu saja tak perlu anda cari hadist atau apalah anda inginkan... sebab tho memang ini bukan hadist atau apapun.

Wassalam.
Agung Widiatmoko
Malang 05-05-2017

Kenapa Harus Mendaki Gunung

Tak bisa di pungkiri dimasa saat ini kegiatan paling sering dinantikan dan diminati banyak orang adalah Kuliner dan satu lagi adalah tr...