Kamis, 11 September 2014

Kenangan Pendakian Mahameru

Waktu itu senja 14 agustus 2005 tepatnya sebuah perjalanan Baru Akan dimulai, persiapan yang tak matang Dari sebuah rencana sangat singkat beberapa Hari sebelumnya, kami ber 5 menggendong carier di punggung dengan beban masing masing kurang lebih 12-15 kg.

Berbekal hobi Dan kecintaan kami Pada kebersamaan, kebebasan Dan alam perjalanan Baru Akan dimulai. Senja memerah terlihat begitu memesona waktu itu bukan hanya hanya senja nya melainkan juga pas Hari ultahku yang aku sendiri tak pernah mengingat Dan menyadari sebelumnya sampai kawan-kawanku merangkul Dan memberikan ucapan selamat Dan doa.

Tak terasa perjalanan kami sampai disuati rumah seorang kawan yang karena hobinya Dan kecintaanya Pada alam ia akhirnya memilih jalan hidupnya menjadi penyedia jasa antar jemput anak anak pendaki gunung semeru dengan hartop ataupun truck nya, biayanya lumayan murah cukup Rp 40.000 untuk mengantar sampai di ranu pane semeru.

Start perjalanan Baru dimulai pagi itu 15 agustus 2005 nampak cerah langit diatas sanaa secerah hati kami ber Lima, sebelum melakukan perjalanan ini fisiku agak ngedrop beberapa Hari karena flu, bahkan dalam kondisi yang kurang fit itu aku tetep nekat melanjutkan perjalananku dengan kawan kawanku untuk menginjakan kakiku di mahameru sebuah puncak tertinggi dipulau Jawa dengan ketinggian 3676mdpl.

Kami berlima melakukan perjalanan mulai jam 12 siang dari ranoe pane ke ranoe kumbolo, sekitar jam 15.00 kami Baru tiba di Ranoe kumbolo, sebuah danau yang sangat eksotik Dan Indah di tengah tengah gunung, sebuah sorga yang nyata yang bisa Kau saksikan langsung dengan kedua mata mu tanpa berangan angan Seperti yang Ada di ayat ayat tuhan baik di injil, alqur'an, wedha, Atau tripitaka, tapi ini nyata bisa Kau lihat sendiri dengan jelas, kemurnian hawanya, kesejukanya hmmm pasti engkau takan bisa melupakanya apalagi dikala malam Hari ketika menatap keatas langit tampak bintang2 begitu dekat seolah olah mudah untuk memegangnya dengan jumlah bermilyar milyar.

Ya perjalanan dari pane ke kumbolo memang bukan perjalanan yang seru-seru amat Atau menegangkan karena jalananya terkesan landai Dan tak seberapa mendaki, tetapi karena fisiku yang kurang fit waktu itu membuatku muntah muntah beberapa kali, alhamdulillah akupun Masih bisa menyelesaikan perjalananku sampai di ranoe kumbolo dengan selamat Dan tak Ada masalah.

Sesampai di kumbolo kami kemudian rehat beberapa menit Dan kemudian bersAma Sama mendirikan tenda sebagai tempat kami bermalam, setelah tenda Siap ditempati aku Dan 2 orang temanku lainya langsung istirahat Sebab kami 3 orang saja rencana yg hendak melanjutkan pendakian ke mahameru, sementar 2 orang temanku lainya mereka memasak Dan mempersiapkan masakan buat kami berlima.

Jam 17.15 aku terbangun dari tidur Dan senja di kumbolo nampak Indah sekali, kedua temanku Masih tertidur, aku kemudian merebus air membikin secangkir kopi Dan menikmati sebatang dua batang rokok.

Sekitar pukul 17.45 kedua temanku bangun Dan aku bikinkan kopi. Kemudian kami bertiga bersiap Siap untuk ngetrack melanjutkan perjalanan pendakian malam itu.

Ke 4 kawanku meyakinkanku untuk tak melanjutkan ikut mendaki ke mahameru karena di lain sisi fisiku yang agak kurang fit di sisi lain medan yang lumayan Akan sangat melelahkan Dan berat, tapi aku sudah bertekad semenjak awalmula rencana disepakati Jadi mau tidak mau kuat tidak kuat aku harus melanjutkan pendakian ini ke puncak mahameru.

Jam ditanganku menunjukan pukul 19.15 kemudian kami pun berdoa bersama Dan memulai melanjutkan perjalanan dari ranoe kumbolo menuju mahameru.

Ada sebuah mitos antara ranoe kumbolo Dan oro oro ombo, sebelum sampai di oro oro ombo di ranoe kumbolo Ada sebuah jalanan menanjak lumayan tinggi tanjakan bukitnya sebelum kemudian sampai dipuncak bukit Dan kemudian Ada sebuah lembah padang rumput yaitu oro oro ombo, tanjakan itu adalah "tanjakan cinta" namanya, namun aku tak pernah percaya Pada sebuah mitos Dan akupun tak mau mencoba mempercayainya.


Perjalanan kami bertiga dari ranoe kumbolo kemudian sampai di oro ro ombo, hingga kalimati, Dan kemudian lanjut di arcapada (arcopodo) lumayan melelahkan perjalanan itu kami tempuh kurang lebih 4 jam dari ranoe kumbolo menuju arcopodo.

Di arcopodo kami rehat sejenak sambil menunggu sedikit hilang lelah, kami kemudian membuat wedang jahe di termos kecil untuk persiapan pendakian yang sebenarnya, yaitu dari arcopodo menuju mahameru, yaitu puncak tertinggi jawa. 3676Mdpl.

Setelah wedang jahe Siap kamipun segera bergegas berangkat, tampak di bawah kami pendaki pendaki lain sangat jauh hanya kelihatan senter senter kecil menyala2 kami diurutan paling depan awalnya, waktu itu pukul 1.00 dini Hari, saat itu Baru benar benar mendaki, Baru sampai di tanjakan kelik, Dan cemoro tunggal nafasku mulai tak beraturan Dan fisiku kembali ngedrop total, kemudian aku ijin istirahat sebentar di cemoro tunggal, mahameru Masih sangat jauh dalam pandanganku dinihari itu, sementara fisiku semakin lemas, aku menyuruh kedua temanku mendaki Dulu meninggalkanku tetapi mereka memilih menemaniku, kemudian setelah fisiku agak baikan kami lanjutkan mendaki lagi, sampai di sebuah lempengan batuan pasir aku kembali tumbang Dan menyuruh kedua temanku melanjutkan pendakian, temanku berkata, "mahameru sudah dekat, kamu pasti kuat". Kemudian mereka memberikan termos berisi wedang jahe sisa itu padaku, sebagai penghangat Dan pelepas dahaga, aku kembali melihat jam ditanganku nampaknya sudah pukul 3.30 pagi kemudian aku rehat sejenak memejamkan mata diantara lempengan2 batuan pasir yg sewaktu waktu bila tersenggol pendaki lainya bisa saja ambrol Dan menimpaku tapi tiba tiba mataku terpejam Dan tak terasa aku tertidur hampir 1jam lebih lamanya karena kulihat jam ditanganku saat terbangun sudah hampir pukul 5 pagi, ada yang membangkitkan semangatku Dan membuatku terbangun yaitu ketika suara seorang perempuan berterian teriak, "Mahameru aku dataaaaang" semangat Dan tekadku tiba tiba saja berkobar kembali,

Kulihat perempuan itu memakai jilbab tepat di seberang arahku diluar jalur pendakian diatas bebatuan, lalu kutatap keatas tampak bongkahan batu batu besar yg menandakan Puncak tertinggi jawa sudah dihadapan mata, aku kemudian meminum sisa sisa wedang jaheku semalam Dan kemudian berdiri dengan sedikit sisa sisa tenaga Dan tekad untuk kemudian melanjutkan pendakian ini, tapi Baru beberapa langkah aku harus menyerah kembali, kelelahan itu nampaknya sudah sangat membelenggu tekadku sampai kudengar teriakan perempuan itu lagi, "sunrise sunrise" kulirik jam di tanganku pukul 5.20 aku bangkit kembali dalam bathin aku bergumam tak Apa rencanaku gagal untuk menikmati sunrise di mahameru tapi aku harus sampai dipuncaknya. Aku lanjutkan lagi pendakianku dengan sekuat tenaga yg tersisa kali ini Seperti Ada kekuatan lain aku tak merasakan lelah lagi, tubuhku seolah Ada yg mendorong begitu kuat, hingga kujumpai 2 temanku tepat dibawah bongkahan batu besar Dan mereka berkata "mahameru Wes ngentekni awakmu, tutukno Sik tak enteni Ndik arcopodo" kemudian mereka berdua lanjut Turun gunung Dan menungguku di arcopodo, sementara aku melanjutkan perjalanan ke mahameru, mereka berdua pun tak lupa memberikan kamera untuk aku berfoto dipuncak.

Setelah sampai di puncak mahameru itu Seperti ritual ritualku biasanya aku kemudian bersujud syukur sudah sampai dengan selamat, sekarang aku berada di puncak tertinggi jawa 3676mdpl.

Bersambung....

Sabtu, 06 September 2014

Tentang Senja

Ibarat penantian yang lama disaat sendirian disebuah ujung jalan, mungkin kita akan menikmatinya atau malah memaki waktu karena tak kunjung segera bertemu, namun saat pertemuan terjadi, lenyap sudah penat padahal hanya dengan melihatnya sesaat, itulah senja..

Senja adalah nasib dari sekelumit putaran waktu yang menantikan pertemuan dengan gelap yaitu takdir, hampir sama seperti subuh. hanya dalam senja ada sebuah harapan untuk bisa menjumpai matahari di esok pagi.

Senja hanya datang sesaat sebagai pengantar pergantian dari terang menuju pekat kegelapan untuk menemukan dan menjumpai harapan tentang datangnya pagi.

Bagi Pecinta yang ada hanyalah pagi bukan senja, Senja hanya bagi perindu dan perindu adalah sisi terdalam dari sang Pecinta.

Itulah senja, Itulah rindu, itulah cinta...

Tak Ada Judul

Entah aku mau menulis Apa juga tak tau Sebab semua mengalir begitu saja. Malam itu 2 Hari sesudah purnama tak Ada kata kata tak Ada langkah langkah hanya sekedar lirikan mata Dan curi pandang aku mengolah rasa Mungkin juga dia.

Seperti buliran embun dikala kemarau paras ayunya menyegarkan jiwa entah jiwa yang mana entah rasa segar yang Seperti Apa, namun aku tahu benar rasa itu sudah lama aku melupakanya Dan bahkan hampir hampir tak mengenalinya hanya dalam hati Dan jiwaku saja entah dirinya aku tak mengetahuinya.

Diam diam aku berikan perhatian Dan sedikit Canda Canda walau dalam Canda itu sebenarnya aku sangat serius dengan Setiap huruf Dan kata kata yg terlontar entah dia memahami Atau tidak entah dia mengerti Atau tidak.

Coretan Dan tulisan ini tak mempunyai judul Apa Apa, Sebab semua Masih mengitari rongga rongga jiwa menjadi pusaran tanpa arus sebelum aku bisa mengutarakanya. Aku berharap waktu dipihaku kali ini pun demikian dengan hatinya, sampai pertemuan itu terjadi lagi, aku tidak ingin menjadikan dia sebagai pasangan jiwa melainkan aku ingin menjadikan dia teman dalam menjalani hidup menjadi Ibu bagi anak anaku bukan sekedar perempuan dalam hayalan Dan angan angan serta rasa suka semata.

Untuk gadis yang Baru aku kenal namanya semoga saja rasa kita Sama Dan harapan serta mimpi mimpi kita Sama agar jawaban itu segera Ada Dan kita melangkah bersama Sama di dunia yang kita Akan menjajakinya Dan mengenalnya bersama Sama.

Papua. 07-09-14

Jumat, 21 Maret 2014

Golput Itu....

Banyak yang menyalahkan ketika kita ditanya nanti pas pemilu kira kira siapa ya yng pantes dipilih? Lalu dengan santai kujawab GOLPUT saja. Eh teman ini dengan dalih Dan bernagai macam penalaranya macam macam dia ngejelasin banyak Hal, lalu akupun tentu saja diam mendengarkan Dan ketika dia sudah selesai bicara Baru disitu Ada celah untuk aku mengutarakan Apa Golput itu. 

Begini GOLPUT itu adalah sikap kita ketika kita dihadapkan pada suatu pilihan, pilihan Apa saja entah itu lurah, caleg capres dll, bahkan untuk urusan makanan, Dan sekedar beol GOLPUT itu juga merupakan sebuah sikap yang afdhol. Kenapa demikian. 

Misalkan begini sekarang ini anda disuguhi makanan atau minuman yang lezat2 lah bahanya juga istimewa, tetapi apabila anda makan maka efeknya tidak baik untuk kesehatan anda, bisa menyebabkan asam urat kambuh, tekanan darah Dan gula naik, diabetes dll, terlebih lagi memang kita mempunyai penyakit kronis, kira kira bagaimana? Apakah anda akan tetap memakanya??? Maka kalo anda memakanya kemudian penyakit anfa kambuh Dan mati itu bukan takdir namanya, melainkan anda bunuh diri. 

Memang sih agak gak enak juga ketika kita disuguhin sesuatu Dan kita tidak memakanya , sekali lagi itu adalah sikap, anda mau mati bunuh diri, atau memilih menjaga kesehatan anda sendiri.? 

Begitupula dalam pemilu, kita sudah tahu penyakit kronis bangsa ini, korupnya gak karuan karuan, yang nyalonin ya itu itu aja, memang baik baik sih apalagi motonya Dan fotonya juga gagah gagah di pajang Dan di tempel hampir diseluruh pelosok desa maupun kota, sedangkan anda sendiri kadang menyadari bahwa paling nanti kalo jadi juga korupsi??? Lho berarti Kan anda sudah tahu kalo itu bakal mengganggu kesehatan bangsa kita Dan mernambah kronis penyakit korupnya, kenapa anda pilih!!! 

Kalo saya boleh berandai andai, saya justru berharap seluruh masyarakat dari ujung Barat sampai Timur, utara sampai selatan nusantara ini semuanya GOLPUT sehingga nanti benar benar akan lahir seorang satrio yang pandita Dan mendapat Wahyu dari Tuhan untuk memimpin bangsa Dan negara ini. Tapi itupun kalo kita setuju Dan mau tentunya.

Rabu, 19 Maret 2014

Si Pecinta Gila 2

Setelah Perjumpaan kedua kalinya dengan Lyla itu Dzun nun semakin bahagia , senyumnya selalu menyungging menemaninya kemanapun ia pergi, seolah semua yang dilaluinya tidak ada derita dan kesusahan sebab dalam bibirnya selalu menyunggingkan senyuman sambil sesekali bergumam dan memamnggil nama gadis jelita itu "lyla lyla lyla" ia pun mengabarkan pada semua warga kampungnya bahwa dia sedang dilanda cinta yg begitu dahsyat, semua kawan kawanya terheran heran mendengar Ungkapan Dzun nun bahkan, teman setianya seolah tak percaya hal yg dialami Dzun nun, kini Dzun nun melupakan semua hal yang dilakukanya yang ada di kepala dan mungkin di hatinya hanya satu kata yaitu "lyla".

Hingga iapun kini tak lagi berdagang dipasar kampung bangsawan itu, meskipun tiap hari ia harus mondar mandir kekampung itu, melainkan Kini yang ia lakukan hanya melewati rumah si jelita yaitu rumah si Lyla yg kini menjadi kekasihnya, meskipun hanya memandangnya dengan terhalang pagar bahkan sesekali Lyla hanya memandangnya sambil mengintip dibalik kaca rumahnya yang megah bak istana itu. Berhari hari, brminggu minggu, bahkan berbulan bulan sampai pada hitungan Tahun Dzun nun selalu melakukan kegiatan itu setiap siang dan malam.

Semakin lama Dzun nun semakin terpesona pada si Lyla gadis jelita itu, Sampai pada suatu malam yang sangat sepi dan suyi bahkan cahaya bintang apalagi rembulanpun enggan muncul sekedar menerangi malam yang kelabu dan gerimis, Dzun nun masih saja didepan rumah Lyla menunggu lyla membuka selambu kamarnya dan berharap lyla memberikan senyuman manis seperti biasanya, namun kali ini tidak, lyla tidak muncul dan memberikan senyum padanya, iapun tetap tenang walau sedikit kecewa ia tetap bersiul siul di dalam perjalanan pulangnya menuju desanya smbil bersyair lirih...

Oh lyla lyla malam ini aku menunggu senyumu
Namun engkau tak jua tahu
Sampai bulan dan Bintangpun tak mau tahu,
Sampai langit pun meneteskan air mata
Oh lyla lyla bajuku basah
kuyup sudah.

Oh malam yang sepi jangan biarkan aku tertidur malam ini
kuingin berpuisi bersyair tanpa melody
datar dan tak bernada sama sekali
Hening dan nyaring bagai dawai yang teritup angin
Sendiri mencuri sisa sisa penat bersama semboja biru

Oh rindu rindu kenapa kau ini
Kenapa meski mengajak aku berlari lari begini
Lelah aku namun begitu hebatnya kamu
Letih aku namun ku suka kamu
menggigil aku namun engkau membuatku hangat selalu

Oh wajah tanpa rupa danswara desir sang penggoda
Mata tajam bak singa yang ganas menerkam mangsa
Sembunyi dibalik kokohnya khaibar istana raja di raja 
Jangan kau gundah jiwa
Menarilah saja ayo kita bermukim di sana
Disebuah Mata air yang rimbun nan hijau itu..
Menarilah bersama dia 
Oh lyla lyla.....

Ia pun kemudian duduk merenung sendiri hatinya gundah rindu gelisah tak menentu di fikiranya hanya berbayang senyum si jelita mata tajamnya yang sayu nan patut untuk dirindu dan dicumbu itu, suaranya yang menusuk jantung menembus ulu hati menyayat luka luka, dia hanya termangu sambil tersenyum dan terkagum kagum pada sebuah nama "lyla".

Berhari hari ia sampai larut malam terus duduk setia sambil terkadang bersiul siul namun si Lyla tak jua menampakan wjahnya, ia jadi gelisah anganya mengembara ia bergelut dengan keyakinanya bahwa si lyla bukan sengaja pasti sesuatu telah terjadi padanya, walau di sisi lain bathinya berseru kau di bohongi dia itu tak menintaimu tak penah mempedulikanmu. Kemudian Diapun memandang langit kini sahabat setianya kembali kaget Dzun nun yang sudah lama tak penah mengumpat itu kembali mengumpat sesuatu yg nggak jelas siapa yang di Umpatnya, dia berteriak lantang memaki dengan kata kata kotor kemudian dia menangis dalam rengkuh malam.

Esoknya pagi pagi dia sudah berkeliling di kampung bangsawan itu, ia bertanya satu persaatu pada tetangga lyla menanyakan keberadaan gadis jelita itu, betapa kaget dan marahnya dia  ketika dia mendengar Lyla di ungsikan oleh ayahnya ke sebuah desa nun jauh disana, dan dia akan segera menikah dengan saudagar kaya dari negeri Persia dan sekaligus akan berpindah dan mengikuti suaminya.

Hancur hatinya Dzun nun ia berlari ia memaki sampai pada suatu daerah yang sepi ia duduk terdiam sejenak, kemudian ia tertawa lepas hahahahahahahahaha " Tidak Lyla miliku kalo bukan jasad dan jiwanya maka jasad  dan jiwaku yag harus kehadapkan padanya" dia mencari tahu nama desanya desa dimana lyla disembunyikan bapaknya, dan dia hendak menyuslnya kesana membuktikan rasa cintanya pada Lyla.

Disuatu pagi yang begitu sepi dan muram datanglah sebuah kabar dari desa seberang bahwa Gadis jelita (lyla) itu mengirimkan sebuah surat kepada Dzun nun, DZun nun sangat gembira sekali ketika dia memegang surat dari gadis pujaanya namun ia belum tahu apa isi surat itu didalamnya Dzunnun masih asyik dengan khayalanya dia menciumi surat itu bernyanyi nyanyi menari bak orang yang lupa diri, kemudian sahabat dekatnya dan juga sekaligus teman setianya itu menepuk pundak Dzun nun dan berucap Pada Dzun nun dengan bersyair.

Wahai Dzun nun karibku yang baik lagi lembut hati
Berhentilah sejenak menari nari
Karena Aku takut Tarianmu akan Mengebiri jiwamu
Aku takut Nyanyianmu akan menjadi Kutukanmu
Dan engkau mati dibuai duka yang tak pernah usai

Wahai lelaki compang camping kekasih setia
Jangan menuruti saja Angin biru yang selalu mengajak untuk berpacu
Lihatlah Langit sudah mulai memerah
Mendungpun sudah mulai nampak segera Tiba
Menepilah nanti engkau basah

Oh Dzun nun karibku yang santun Bukalah dan bacalah
Agar bayang tak menjadi Bencana
Agar angan tak merusak jiwa
Agar Rindu pun Usai sudah dan tiada menyiksa.

Mendengar ungkapan kawan setianya itu Dzun nun segera menyadari nya dan membuka surat dari si Lyla dengan harap cemas bahwa Lyla memintanya untuk mengajaknya berlari dari tembok pengasinganya. Dzun nun mulai membuka lipatan demi lipatan Surat itu, Ada tiga lembar kertas surat didalam amplop biru itu. sambil sek sama dia baca pelan dan teliti surat dari si Lyla kekasih pujaan hatinya itu.

Lembar pertama surat Lyla:

Wahai pemuda gila diseberang aku disini takbisa melepaskan purnama dan malam
Bayangan Hitam gagak yang menari nari di ujung lampu jalanan itu seolah mengusiku
suara suara katak bersaut saut namun tak kudengar namamu disebut,

Wahai pemuda gila putra sang kabut yang berbaju kalut
Adakah kau juga merasakan hal yang dirasakan seekor burung 
Mereka terbang dengan sayap yang luka
Itulah diriku saat ini tanpa balutan sutera biru darimu

Wahai yang telah menghiasi kalam kalam hati
Adakah Engkau peduli dan akan membacakan untaian syair lagi
membisikanya dengan lirih sambil menghampiri mengecup kening dengan lembut

Membaca Lembar pertama itu Dzun nun pun hatinya merintih dan menangis, betapa sedih hatiny kekasihnya Lyla ternyata begitu menantinya dan juga mencintainya dengan sangat, Kemudian Dzun nun lalu melanjutkanya dengan Membuka lembar ke 2 dari isi surat itu

lembar Ke 2.


Dzun nun kekasih ku berminggu minggu aku menanti bahkan berbulan bulan
Namun Sepertinya Engkau telah lupa padaku
Sebagaimana aku tak mempercayai Alunan gelombang yang lembut di tepis angin itu
Kini Bunga seolah enggan merekah
warnanya tak lagi merah melainkan berupa jingga

Dzun nun Ditelaga itu kutitipkan salamku pada buliran air dan burung burung yang terbang
Namun tak kudapat jua jawaban
Dzun nun Andai kini engkau ada di hadapanku Izinkan kusapu kakimu sambil mengecupnya
Dan kecuplah keningku selembut dahulu sambil melapangkan dada.
Agar jiwamu tak lagi resah dan gundah.

Dzun nun Derasnya hujan sepertinya akan mengabarkan saat engkau menerima surat ini
Dzun nun lepaskan aku dengan penuh kerelaan hati
Sebab Disini aku sudah mengikat janji dan tinggal menunggu Malam berganti pagi
Rembulan yang digantikan Matahari.


Dzun nun masih tidak mengerti maksudnya sampai ia menggelengkan kepala dan cepat cepat ia membuka lembaran ketiga yang ternyata hanya ada secarik undangan pernikahan kekasihnya dengan seorang saudagar kaya raya dari Persia. Dzun nun pun menjerit mennagis berteriak teriak seolah tak percaya ia bicara pada batu pada angin yang menyapa tubuh dan kulitnya pada telaga dihadapanya, dan kemudian ia pun lunglai berlutut tak berdaya sambil airmatanya terus membasahi pipinya ia hadapkan wajahnya sampai menyentuh tanah dan dalam tangisnya ia berucap:

"Kekasih ini kesalahanku yang terlalu lama mengulur ngulur waktu, Aku akan tetap memberikanmu ruang dihatiku meskipun matahari jumlahnya berubah jadi seribu, sedang rembulan sudah tak lagi mau bersinar di malam kelabu, Kekasih kulepaskan engkau di deritaku dan semoga engkau berbahagia selalu, aku tak akan lagi memandangmu meskipun tetap akan selalu mengenangmu. Kini tenanglah dan lupakan aku lepaskan dari pribadimu."


Selesai.

Selasa, 18 Maret 2014

Si Pecinta Gila 1

Si Pecinta Gila 1



Alkisah Disuatu desa ada seorang Pemuda bernama Dzun nun Pemuda itu ndak seberapa tampan tetapi sangat sopan dan bijaksana, meski terkadang kata katanya sedikit keras, rusak dan kotor, bahkan suka mengumpat. Entah ada apa dengan pemuda santun itu gak ada hujan gak ada gerimis ia tiba tiba saja meninggikan suaranya berteriak teriak sambil menengadahkan wajahnya kelangit seolah menantang sesuatu.

Suatu hari Dzun nun berjalan jalan kesebuah desa yang terkenal dengan kemegahan dan dan juga kemewahan setiap bangunan rumah rumah yang ada di desa itu, bahkan didesa itu juga merupakan salah satu tempat tinggal saudagar kaya yang begitu disegani dan dihormati, Saudagar itu mempunyai seorang Putri yang sudah beranjak dewasa dan sudah tentu anak gadis saudagar itu melai mengenal rasa tertarik dan perasaan suka terhadap lawan jenisnya.

Hari itu Dzun nun cuma berkeliling saja di desa itu sambil menawarkan daganganya berupa pakaian dan sandal2 atau sepatu dari kulit onta, Kali ini nasibnya kurang mujur seharian berkeliling tak satupun daganganya laku bahkan untuk sekedar dihampiri dan ditawar pun tidak, Bathinya mulai menggerutu "Ternyata kaum bangsawan ini Pelit pelit" tapi itu cuma didalam bathinya saja, Namun kemudian ia berfikir lain atau mungkin karena aku baru sekali kesini ya jadi ndak ada yg tahu atau penampilanku yang keliru ini kan kampung bangsawan aku juga harus berpenampilan beda selayaknya mereka lah biar dipandang sedikit gumamnya dalam hati.

Esok harinya Dzun nun  segera berdandan layaknya seorang saudagar besar dan sukses, dan ia sudah siap menawarkan barang daganganya ke kampung para bangsawan itu, Ia kemudian menuju Pasar tempat para bangsawan itu biasa berbelanja dan ia pun mulai menggelar barang barang daganganya dan diatur sedemikian rupa agar terlihat lebih eksotis dan terlihat seakan barang2 yang berkualitas. Dugaan dan tak tik Dzun nun nampaknya berhasil kali ini seorang Ibu Ibu muda yg dari penampilanya saja sudah terlihat bahwa dia dari keluarga yang kaya mendekatinya dan mulai melihat lihat barang daganganya, kemudian ibu itu mulai bertanya kepada Dzun nun harga sandal kulit onta yang dipajangnya, Dzunun pun langsung memberitahukan harganya kepada Ibu muda itu, Alangkah kagetnya ibu muda itu ketika mendengar barang dagangan Dzun nun dan seolah tidak percaya bahwa barang yang ditawarkan Dzun nun selain kualitasnya bagus harganya juga dibawah rata rata atau cenderung sangat murah.

Ibu muda itupun kemudian menasehati Dzun nun, eh Nak Kamu ndak rugi jual barang bagus begini dengan harga yang sangat murah? "endak bu" jawab Dzun nun ramah, kemudian ibu itu mulai bertanya lagi barang barang lainya dan karena barang dagagan Dzun nun yang bagus dan berkualitas juga harganya yang murah iapun berniat memborong barang dagangan Dzun nun, Dzunun pun tersenyum puas karena barang daganganya terjaual habis hari itu, bukan hanya Ibu muda itu yg membelinya melainkan juga teman teman ibu muda itu ikut  memborong barang dgangan dzun nun.

Begitu hari hari Dzun nun berdagang di kampung itu daganganya selalu laris terjual. Namun Dzun nun bukanlah ahli bisnis ia cuman mengandalkan kejujuran dan kepuasan pembelinya, asalkan ia sudah mendapat untung walaupun sedikit ia sudah sangat puas, wal hasil langganan Dzun nun pun semakin banyak dan ia mulai dikenal oleh warga kampung itu, Dzunu pun Tak lagi berpura pura sebagai bangsawan ataupun saudagar besar, ia kini berpenampilan seperti aslinya, yaitu seorang pedagang biasa dari kalangan rakyat biasa.

Waktu itu hari sudah menjelang senja dan Dzun nun sudah bersiap siap merapikan daganganya, tetapi saat ia sibuk merapikan barang daganganya Seorang gadis cantik memanggilnya dan hendak membeli barang daganganya, tetapi Dzun nun bukanlah penggila harta ia lebih memilih menolak dan memberi tahu gadis itu bahwa besok ia akan datang lagi disini untuk menawarkan daganganya kembali,  Gadis itu sewot dan setengah kecewa, Namun Bukan Dzun nun namanya kalo gak bisa menghibur hati gadis itu, sembari bercanda ia berkata pada gadis itu "saya bukan gak mau meladeni nona, sebab saya jadi terpesona sama kecantikan nona, kalo sekarang saya meladeni nona, cepat sekali waktu berlalu kemungkinan esok kita ndak bisa jumpa lagi sedangkan saya masih ingin puas memandangi wajah nona yang begitu jelita" hehehe Dzun nun pun tertawa kecil. Dan gadis itupun akhirnya tersenyum dengan malu malu.

Setelah Pertemuan dengan Gadis itu Dzun nun belum merasakan apa apa dalam dirinya, Cuman ia memposisikan dirinya jadi seolah merasa kasihan dan sangat berhutang pada gadis itu dan Dzun nun juga berjanji bahwa dia akan bangun dipagi hari sekali dan langsung menuju desa itu untuk kembali berdagang dan menjual barang daganganya, Tapi entahlah Sepertinya waktu berkata lain tak biasanya DzununTidur sangat Pulas sekali Dan ia bangun pun saat  matahari sudah hampir terik terik nya, "sial" sambil ia melompat dari tempat tidurnya dan segera menuju kamar mandi dan beersiap siap untuk menuju desa itu.

Bathin Dzun nun bergemuruh dia seperti diserbu pertanyaan pertanyaan tidak jelas, Ia seolah olah sudah membuat kesalahan terbesar dalam hidupnya dengan membuat kecewa seseorng apalagi itu seorang gadis, sebab kemarin sorenya ia berjanji pada Gadis itu untuk  Datang Pagi dan menggelar barang daganganya, Ia takut membuat kecewa orang, ia takut Gadis itu ketempat jualanya Pagi pagi dan menemukan bahwa ternyata dirinya tidak ada disana, bukankah berarti saya telah mengingkari janji saya sendiri dan membuat kecewa orang lain gerutunya sendiri, ia pun menatap langit mengumpat ngumpat tanpa jelas siapa yang dia umpat senbenarnya entah itu dirinya sendiri atau entah siapa?.

Dzun nun pun secepat mungin ia berjalan kadang berlari lari kecil menuju desa itu, sesampai didesa itu ia dia tidak langsung menggelar barang daganganya dia megitari seluruh pasar bertanya pada tetangga tetangga penjual disekitar area tempat ia berjualan, bertanya apakah tadi ada seorang gadis yang mendtangi tempatnya mencari dirinya  dan menanyakan dirinya, satu persatu orang disekitarnya ditanyai, dan ia pun mendapatkan jawabanya bahwa benar ia benar pagi pagi sekali tadi ada seorang gadis muda sangat jelita anak dari saudagar besar ternama Gadis itu Bernama Lyla Ia tdi disini dan menunggumu hampir sekitar 1-2jam namun kau belum juga muncul akhirnya dia balik dan pulang kerumahnya.

Dzun nun merasa bersalah dan menyesal telah membuat orang lain sangat kecewa terlebih ia seorang wanita pula, Dzun nun mulai menatap langit lagi ia mengumpat ngumpat lagi dan tiada yg tahu siapa yg diumpat oleh Dzun nun, Kemudian Dzun nun dengan santun bertanya pada tetangga a sekitar tempat dia berjualan dia bertanya dimana rumah gadis itu dan Dzun nun hendak meminta maaf pada gadis itu sekaligus memberinya hadiah kepada gadis itu sebagai bentuk atas kesalahan yg dia lakukan pada gadis itu, Dzun nun pun diberi tahu oleh temanya di pasar itu bahwa rumah gadis itu adalah rumah diseberang jalan ini Tepat di seberang jalan ini Ada Rumah paling besar dan megah itulah rumah tuan Rosyyid Ayah gadis itu

Tanpa Ba Bi Bu Dzun nun pun kemudian segera membawa barang daganganya kerumah Tuan Rosyyid untuk eemui anak gadisnya yang bernama lyla. Kali ini Dzunnun sangat beruntung sepertinya sebab ayah gadis itu yaitu Tuan Rosyyid tidak berada dirumah dan ia pun langsung bertemu dan disambut oleh lyla sendiri, Dzun nun pun mulai mengutarakan maksudnya datang dan ia bercerita bahwa ia terlambat bangun dan hendak meminta maaf kepada lyla, sembari Dzunnun mengulurkan tanganya dan memperkenalkan dirinya. Gadis itu nampaknya tak hanya jelita tetapi juga sangat ramah dan pendiam, Dia menerima maaf Dzun nun bahkan dia menyalahkan dirinya karena datang terlalu pagi kepasar itu.

Singkat kata Dzun nun pun kemudian memberinya sebuah hadiah yaitu selembar kerudung dari kain sutera yg diambil dari daganganya, ia bersikeras memberikanya meskipun lyla menolak pemberian tersebut karena merasa ndak enak hati sama Dzun nun tetapi akhirnya lyla pun menerimanya dan memang sore hari kemarin kerudung itulah yg hendak dibeli lyla dari Dzun nun. Setelah Pulang dari rumah lyla Dzun nun tak kepasar lagi ia meneruskan perjalan kembali pulang ke kampungnya, hatinya sangat riang ia bernyanyi nyanyi entah apa yang membuatnya sangat gembira, bahkan dia membagikan dagaganya secara cuma cuma pada orang orang dijalanan, ya hatinya sangat senang dan ini adalah sesuatu yang sangat patut dirayakan dengan berbagi kebahagiaan katanya. "maksudmu"  Dzun Nun.. kata teman setianya  mendampinginya kemanapun ia pergi, karena aku telah bebas dari sesuatu yg bernama hutang, dan bahkan aku telah menerima buih buih kebahagiaan dan temanya pun merasa heran dan kebingungan dengan ucapan Dzun nun sore itu.

Setelah Perkenalan pertamanya dengan lyla, dan pertemuanya dengan Lyla Hari hari Dzun nun nampak berbeda ia sangat ceria dan tak dijumpai oleh kawanya Dzun nun mengumpat ngumpat lagi sambil memandang langit, tetapi ada Yang aneh dengan Dzun nun ia jadi sering senyum senyum sendiri sambil melamun kadang dia dengan lirih dia menyebut nama gadis itu  berulang ulang "lyla lyla lyla lyal lyla lyla lyla" Temanya pun menyangka bahwa memanga ada kelainan dalam diri Dzun nun dan sesekali ia menegur Dzun nun kemudian bertanya pada Dzun nun kenapa dia senyum senyum sendiri dankadang menyebut nyebut lyla anak saudagar ternama yang jelita itu.

Dzun nun tertawa lebar dan lepas dia kemudian berteriak teriak pada seluruh pedagang dan kawan kawanya dipasar itu "AKU SEDANG JATUH CINTAAAAAAA...."  da kawan kawan para pedagang juga teman setianya itu tersenyum dan bersorak sorak buat Dzun nun, Seolah mereka ikut larut dan merasakan bahagia mendengar Dzun nun jatuh cinta. Namun saat Dzun nun ditanya siapa gadis yang telah membuatnya Jatuh cinta itu? dan Dzun nun menjawabnya bahwa gadis itu bernama lyla anak tuan rosyyid. Temanya pun langsung terdiam dan seolah tak percaya ia takut Dzun nun akan kecewa dan mengalami  sesuatu hal g tak diinginkan teman temanya.

 Namun Dzun nun tetap saja tersenyum riang sambil berteriak teriak memanggil manggil nama gadis itu "lyla lyla lyla lyla" dengan penuh senyuman riang diwajahnya. Disisi lain Lyla yang tak mengetahui akan rasa cinta yang dirasakan Oleh Dzun nun ternyata juga tertarik oleh Pribadi Dzun nun yg sangat santun dan jujur itu bahkan kerelaanya menemui dirinya untuk menebus kesalahanya dan ia pun tia hari rupanya diam diam menahan rasa keinginan untuk bertemu hanya untuk memandang wajah Dzun nun dan sekedar bercakap cakap serta mendengarkan syair syair indah Dari bibir Dzun nun, dan memang Dzun nun selain pedagang yg jujur ia juga hebat dalam bersyair  bahasanya lugas dan mempunyai makna yg dalam.

Kabar Bahwa Dzun nun Menyukai lyla telah sampai pada telinga lyla saat lyla hendak kepasar menemumui Dzun nun dan Lyla pun hanya terdiam embisu sambil memerah raut wajahnya karena malu tetapi sangat senang mendengar kabar itu, stelah ia sampai di tempat Dzun nun berjualan nampaknya kegilaan Dzun nun sudah mencapai level diatas rasa malu, ia pun kemudian berteriak lantang dan mempersembahkan syair untuk si lyla.

Oh jelita purnama yang berwarna jingga dengan wajah merona
Paras indah busana anggun nan penuh dengan asmara
Aku tak sanggup lagi  membendung dentuman rindu
Aku seolah dirimu dibuai rindu tak mengenal waktu
Aku seolah dirimu duduk termangu ditepian rintih dan senyum buga

Kini dihadapanku kau datang dengan senyuman
Kini kulihat bagai Diriku Kembali seolah utuh
Jiwaku telah menyatu meskipun asaku masih jauh
Lyla oh Lyla Batupun akan menjadi bunga jika di sebelahku bersanding dengan dirimu
Lyla oh Lyla Murung aku Gelisah aku jika engkau tak menyelinap di otaku.

Malu sudah lenyap dan kubuang jauh
kutolak ribuan bahkan jutaan bidadari asal dapat menyandingmu
Kurelakan nyawaku di santap burung gagak asal engkau tak menolak
bahkan Andai disuruh bermandikan tai dan memakan batu atau pasir sekalipun
akan kulakukan deng senang dan gembira selama sesudah itu
Ruhku dan Ruh mu menyatu.

Kemudian Dzun nun turun dan mendekati lyla mengecup kening dan berlutut mengecup tanganya, Lyla hanya diam tersipu penuh pesona ia tak sanggup berkata kecuali membeerikan senyuman manis kepada Dzun Nun dan iapun kemudian berlari menuju rumah nya, Dzunnun mengerti isyarat itu bahwa Lyla juga mencintainya namun lyla tidak sanggup mengatakan padanya.




Bersambung.....

Perjalanan Cinta si Joko Beruk Part 2

Perjalanan Cinta si Joko Beruk Part 2


Setelah Pertemuan dengan teman gadisnya sewaktu SMP itu yaitu Dara, Gadis pembuat undangan Reuny sekaligus seorang gadis yg mampu merubah pandangan dan pola pikir Joko. Joko mulai terseret oleh sesuatu yg ia sendiri tak mengenalinya,Pagi Siang Sore dan Malam Joko yg memang sering melingkar dan berkumpul bersama kawan kawanya di perkampungan sebelah kampug gadis itu kini jalanan yang ia laluipun berubah, awalnya ia selalu melewati jalan raya, tetapi semenjak pertemuan itu jalan yang ia laluli beubah ia selalu melewati jalanan kampung dimana jalanan itu selalu melewati rumah si Dara (gadis itu), sampai tak terasa sudah hampir 2 tahun ia selalu melewati Rumah Gadis itu, dan dalam dirinya Berharap meski hanya sekelebatan saja ia dapat melihat wajah gadis itu dalam perjalananya.

Bukan hanya Jalanan Perkampungan Gadis itu (Dara) yang ia selalu lewati bahkan setiap ia hendak pergi kekampusnya dimana Joko kuliah ia selalu melewati Jalanan Kampus dimana gadis itu kuliah, bahkan dengan diam diam Joko sering mencuri pandang dan gerak gerik Gadis itu di kampusnya dimana gadis itu aktif dalam sebuah organisasi, ya Joko secara diam diam sering ngopi di warung belakang kampus gadis itu yang tepat berada tidak jauh dari sekretariat organisasinya, Hanya dengan melihat wajah Dara Joko sudah cukup lega dan tenang kemudian ia melanjutkan perjalananya pulang.

Suatu sore dikala gerimis menjelang senja pada Hari kamis, Joko menyendiri disebuah bukit dengan sebotol minuman kesukaanya yaitu Vodka, Joko merenung sambil sesekali mereguk Minumanya, Joko bertanya tanya dalam hatinya kenapa mengapa ia selalu saja membayangkan wajah Dara, seolah hampa jika tak melihat wajah si Dara.Kemudian Joko bertanya tanya dalam Hati, Apa benar ini Cinta??

Tiga hari berselang setelah dibukit itu Joko mendatangi Rumah Dara, Ia berharap dapat berbincang dan ngobrol serta menatap wajah Dara, tetapi sayang niatnya harus ia kandaskan sore itu, ia merasa kecewa, tak berdaya ketika ia melihat Dara sedag asyik ngobrol dengan seorang Pria, Namun Joko tidak segera Pergi ia terus mengamati Dara sambil membeli Rokok di warung depan rumah si Dara, Ia melihat Dara tertawa begitu lepas dan gembira, Joko merasa sangat lega dan bahagia meski ia sebenernya Kecewa karena niat dan keinginanya tak dapat ia tuntaskan.

Joko pun kemudian segera meluncur kerumah temanya disebelah kampung Dara, disana dia bercanda bercerita dengan kawan kawanya sambil asyik menyanyi dan menikmati secangkir kopi.Tak lama Joko disana ia pun pulang menuju rumahnya Namun karena hatinya gundah, gelisah ia mengurungkan niatnya ia mencri kedai kopi lesehan di daerah remang2 yang agak sepi ia merenungi kejadian kejadian yg barusan ia alami, Dalam Hati ia menjawab kegundahanya sendiri, benar rupanya aku sedang dilanda cinta kepada si Dara.

Keesokan Harinya joko tak sanggup lagi menahan dahsyatnya rasa yang ada pada dirinya, waktu itu hujan gerimis Joko mendatangi kampus gadis itu ia bertanya di sekretariat tempat gadis itu aktif berorganisasi di kampusnya, Joko mendapati jawaban bahwa si Dara gadis jelita itu sedang ada aktifitas di Perpustakaan kampus, Joko dilanda Rindu hebat ia segera mendatangi tempat dimana Dara Gadis jelita itu berada, Joko melihat Dara sedang sibuk dengan aktifitasnya Ia tak mau mengganggu apalagi hanya untuk sekedar mengucap kata Cintanya Pada Dara, dengan Kondisi Basah Kuyup bajunya pula, ia tak ingin Orang yang dicintainya malu, Dengan perasaan senang karena melihat Dara begitu gembira dan kekecewaan karena tak mampu mengungkapkan apa yg ada dihatinya Joko pun beranjak dari tempat itu dan segera pulang kerumahnya.

Dalam perjalananya di gerimis senja hari itu Joko meneteskan airmatanya bersama gerimis air hujan yang membasahi pipinya sambil berkata lirih, "Aku Cinta Dia Gusti".

bersambung...

AW. 19-09-2012Papua.

Perjalanan Cinta Si Joko Beruk Part 1.

Perjalanan Cinta Si Joko Beruk Part 1.

Di suatu perkampungan yg terpencil disudut kota Sekar hiduplah seorang Pemuda Joko Beruk namanya, sebenernya nama aslinya bukan Joko Beruk hanya saja karena wajahnya yg tidak terlalu tampan dan ia sering menjadi bahan makian, umpatan juga ledekan teman temanya maka ia dijuluki Si Joko Beruk.Joko Beruk Hidup layaknya pemuda biasa seperti teman teman lainya, 
ia tinggal dengan kedua orang tuanya dan juga saudara daudaranya, Tetapi Joko mempunyai kebiasaan lain dibanding saudara saudaranya itu juga teman teman yang biasa berkumpul dan bermain denganya.

Joko beruk adalah seorang pemuda dari keluarga yang sederhana dan cenderung biasa saja tetapi entah kenapa Teman temanya selalu memandangnya sebagai sosok Pemuda yg sangat kaya dan Waaaah, penampilanya, style busananya, gayanya sehari hari juga terlihat biasa saja seperti teman teman pemuda lainya yg biasa berkumpul denganya.

Bahkan tak jarang Joko Beruk dimintai bantuan teman temanya untuk hal hal keuangan, sementara Joko beruk sendiri pada saat itu masih sekolah, dalam hati Joko Beruk hanya tertawa geli menyaksikan itu semua dan berkata didalam bathinya "kok bisa ya....?"

Pada masa masa sekolah Joko beruk sangat bandel sekali dan cenderung suka membolos bahkan tak jarang ia terkena kasus dengan guru guru disekolahnya, kulitnya yang hitam, tubuhnya yang kecil dan bahkan tak seimbang dengan teman temanya yang sudah tinggi tinggi kebanyakan semakin membuatnya dikenali di lingkungan sekolahnya, dan bahkan ia sering menjadi bahan pelampiasan kenakalan dan ke isengan teman teman sekelasnya, baik dalam hal mengejek maupun guyonan guyonan yg berbau fisik.

Tetapi Joko beruk mempunyai keluasan jiwa sehingga ia tak penah menaruh dendam dan sakit hati sedikitpun pada kawan kawanya, asal dan selama ejekan dan guyonan itu tidak menyinggung orang tua, dan martabat keluarganya.

Hari demi hari berganti, waktu demi waktu, hingga akhirnya tahun berganti tahun, Joko beruk berhasil tamat sekolah dan berencana melanjutkan kuliahnya, tetapi karena keterbatasan Dana akhirnya Joko beruk harus mengkandaskan impianya untuk kuliah Di Universitas yg di impikanya, iapun memilih kuliah di kampus kecil yg tak ternama sama sekali, baginya yang penting bisa kuliah dan belajar itu saja.

Di tahun pertama ia kuliah hingga menginjak semester2 Joko Beruk sangat rajin bahkan tak sedikitpun waktu terlewatkan begitu saja, ia sangat pandai dan cerdas di jurusanya, Bahkan tak jarang ia diminta menjadi assisten dari pengajarnya. dan nilai IPK nya selalu diatas 3,2.

Joko beruk layaknya seorang Pemuda biasa pada masa masa itu iapun sama seperti pemuda yg lainya mulai mengenal rasa tertarik pada lawan jenisnya. Sebenarnya Rasa tertarik pada lawan jenis itu sudah ada pada diri Joko beruk semasa ia sekolah ditingkat pertama (SMP), Tetapi karena dia tidak mau menghancurkan persahabatanya dengan gadis yg dia sukai diapun akhirnya hanya menahan dan menyembunyikan rasa suka itu sampai akhirnya Gadis sahabatnya itu menikah dengan orang lain, dan Joko beruk merasakan kekecewaan pertamanya pada saat ia menginjak kuliah semester 1.

Pada saat itu menginjak Semester3 Joko Mendapat sebuah undangan reuni dari temanya sekolah dahulu, karena kesibukanya dan saat itu ia pas sedang ada Mata pelajaran kuliah maka ia pun tidak menghadiri undangan reuni temanya itu. Joko sangat meras bersalah sekali, Ia membayangkan betapa susahnya membikin undangan, harapan si pembuatnya, dan macam macam yg ada dibenaknya. Ia pun Kemudian berjanji dalam hati bahwa pasti akan meluangkan waktu dan menyempatkan untuk meminta maaf kepada teman yang membuat undangan reuni itu.

Seminggu setelah Reuni itu berlangsung barulah Joko ada Waktu luang dan ia segera menepati janjinya menuju rumah temanya yg membuat undangan reuni itu. Kebetulan sekali yang membuat Undangan reuni itu adalah seorang gadis yang cantik dan jelita dan wajahnya sangat bercahaya.

Sedikit Tentang Pola pikir joko yang agak Temperamental, "berhari hari berminggu minggu sebelum ia menemui temanya si gadis pembuat Undangan Reuni itu" Joko dihadapkan pada tatanan sosial yg sangat membuatnya tak nyaman, ia sering menemui seorang gadis bahkan pemuda yg dengan topeng topeng agamanya berciuman berpelukan di tempat tempat umum, dan hal itu sangat mengusik sekali hatinya. Ia dalam hati hati bahkan terkadang menggerutu sendiri dan berkata "Apa mereka tak malu dengan Tuhan dan Agama mereka melakukan begituan di tempat tempat umum, atau setidaknya merasa malu lah dengan pakaian yg mereka kenakan" dalam hatinya yg lain, "Aku sendiri juga suka bermaksiat tapi karuan aku tidak memakai topeng seperti mereka, aku juga suka minum minuman, narkoba dll" .

Sejak saat itu pandanganya terhadap seorang gadis yang berjibab dan juga teman laki lakinya yang suka sekali mengumbar hadist dan fatwa fatwa ia sangat benci sekali dan tak percaya. Sampai pada saat ia Bertemu dan Mengunjungi teman Gadisnya sewaktu sekolah dahulu yang membuatUndangan reuni itu. Gadis itu ditemuinya dirumahnya masih memakai mukenah dan membawa kitab suci ditanganya ketika ia membuka pintu rumahnya pada saat Joko sedang mengetuknya.

Joko Kaget bukan main, ia tak percaya bahwasanya apa yg ia duga apa yg ia sangka ternyata salah besar. Kemudian Gadis itu mempersilahkan joko duduk di sebuah sofa di ruang tamunya, Joko menggeleng gelengkan kepalanya, ia seolah mendapat tamparan yg sangat keras dari Tuhanya seolah Tuhan berkata Langsung padanya.. "Nah lihatlah Tidak semua orang atau gadis dengan Pakaian yg kau benci itu bersikap demikian Sekarang aku tunjukan di hadapanmu Langsung!!!" 

Setelah gadis itu berganti pakaian barulah ia kembali menemui Joko diruang tamunya, Joko masih tak percaya dan ia hanya bisa bengong seribu bahasa bahkan tak mampu berkata apa apa dihadapan gadis itu, kecuali Kata "Maaf".

Setelah beberapa lama tanpa berkata apa apa keuali "maaf" joko pun pamit pulang, berhari hari berminggu minggu joko masih terbayang saat pertemuan dengan gadis itu, Pertemuan yang begitu mengejutkanya dan sekaligus merubah pola pikir dan pandanganya.

Bersambung....

AW. Papua- 16-09-2012

Senin, 17 Maret 2014

MANUSIA KUPU KUPU

Terkadang kita menjadi manusia yang paling menjijikan bahkan menggelikan serta dibenci dan di buang buang atau bahkan kita tak diberi kesempatan untuk memperbaiki diri dan kita dibunuh sebelum ber evolusi dan merevolusi diri kita. Memang mereka tak salah jika mereka membenci kita atas segala sesuatu yang kita perbuat dan merugikan mereka, ibaratnya saja kita seperti ulat ulat yang memakan dan mengerogoti daun daun yang bersemi indah, sudah tentu yang mempunyai tanaman dan menyirami serta merawatnya akan marah dan membeni ulat itu, atau bahkan mereka bukan hanya sekedar benci tetapi juga jijik sama ulat itu dikarenakan bulu bulunya yang apabila terkena angin rontok dan menebarkan penyakit gatal gatal di kulit.

Jadi kemungkinan terbesarnya adalah kenapa kita begitu menjijikan dan dibenci serta di campakan adalah keberadaan kita dirasa tidak ada guna dan manfaatnya sama sekali dan justru merugikan mereka seperti ulat tadi, maka langkah yang harus diambil adalah "SADAR DIRI" bahwa posisi kita sebagai ulat yang selalu merugikan seseorang dan selalu membuat layu tanaman tanaman bahkan menebarkan penyakit gatal gatal.

Kita harus mengambil sikap dan langkah secara diam diam dan sembunyi, Seperti ulat yang tanpa disadari oleh manusia bahwa ia memakan dedaunan guna meningkatkan lendir lendir tubuhnya sehngga menghasilkan serat serat yang kelak ia gunakan untuk membaluti tubuhnya dan bertapa didalamnya serta untuk kemudian terlahir menjadi sosok yang baru, pribadi yang baru yang penuh dengaan keindahan dan menebarkan kebajikan yaitu terlahir sebagai kupu kupu. yang terlihat cantik dan menawan serta Membantu penyerbukan dan foto sintesis tumbuhan tumbuhan.

Kita pun harusnya demikian Menyadari setiap kesalahan, merenungi, bertafakur di kesunyian secara diam diam untuk kemudian melahirkan pribadi yang baru yang penuh dengan keindahan, kesopanan dan juga penuh kasih sayang dalam menebar benih benih kebaikan, meskipun langkah itu memang sangat sulit dan penuh dengan tantangan tantangan yang bahkan takbisa kita pahami, sebab perjuangan seekor ulat menjadi kupu kupu pun tak semudah yang kita sangka dan kita kira, kadang tangan tangan jail manusia dan anak anak justru tak sempat mejadikanya terlahir menjadi seekor kupu kupu yang indah, dan justru membunuhnya dalam pertapaanya ketika ia membaluti dirinya menjadi kepompong.

Kitapun demikian kadang usaha usaha untuk berbuat baik sedemikian rupa tak dihargai sama sekali bahkan dinilai lain lain, maka tak perlulah khawatir dan kecewa akan sesuatu yang akan menimpa kita sebab tho hanya proses dan usaha itu yang dinilai oleh tuhan. Ulat ketika menjadi kepompong ia memasrahkan dirinya penuh atas usahnaya kepada penciptanya, seharusnya kita juga demikian apalagi kita ini dikatakan makhluk yang berakal.


Bagi Yang masih menjadi Ulat marilah kita berusaha untuk sadr diri dan menjadi kepompong bertapa berta
fakur agar terlahir kembali indah seperti kupu kupu yang selalu menebarkan kebaikan kebaikan.

Bagi yang telah berproses sebagai kepompong janganlah takut sebab kematian kelahiran bukan milik kita melainkan hanya miliknya maka semoga di ridhoi proses dari kepompong ini untuk menjadi kupu kupu

Bagi yang telah menjadi kupu kupu, bersyukurlah karena kalian telah berhasil memempuh proses yang panjang dan lahir sebagai pribadi yang baru dan menawan, tetapi sadarlah usia kupu2 sangat sangat singkat maka dari itu kupu2 tak pernah lelah memberikan warna keindahan dan senyum kepada anak anak dan selalu membantu perkembangbiakan tanaman tanaman yang dulu ia makan daun daunya ketika masih menjadi ulat.

Kemudian satu tanya muncul dibenaku, Apakah kita akan membunuh seorang Manusia yang masih dalam taraf ulat sehingga tidak memberinya kesmpatan menjadi  Manusia Kupu Kupu yang menawan dan selalu menebarkan kebaikan kebaikan??? afala tatafakarun???.

Catatan biasa (just for my litle child Justin radhiansyah islami).

Ini bukan cerita tentang apa apa dan cerita yang luar biasa ini hanya cerita tentang keponakanku saja, keponakan yang sangat saya cintai Justin Radhiansyah islami namanya, kata dari nama justin bukan karena terpengaruh kebarat baratan, itu adalah sebuah singkatan dari bapaknya yaitu Just(inggris) yang artinya hanya dan In(penggalan nama adik saya atau istrinya yaitu Indah), sementara radhi adalah pemilihan kata sebagai kata ganti Ridho dan yang sah terlahir dari hubungan estetika dari bapak dan ibunya sementara islami di ambil kata ini adalah sebuah harapan keluarga terutama saya pribadi dan juga bapak ibunya agar supaya kelak tingkah lakunya kepribadianya mencerminkan nilai nilai islam.

Justin kecil terlahir di sebuah klinik goewindo setelah proses panjang dalam kandungan 9bulan lebih dan proses melahirkan sehari semalam di klinik tersebut, dia terlahir tepat diwaktu dhuha, setelah proses melahirkan yang cukup membuat kami sekeluarga kebingungan, tetapi ia dilahirkan secara normal tanpa proses cesar dan tetek bengek lainya, begitu terlahir tangisnya membuyarkan keheningan ruangan dan semua menjadi lega bergembira, justin kecil menangis lantang, kemudian ia dengan di gendong oleh neneknya (ibuku) ku adzani telinganya ku ucapkan salam dan sholawat kepadanya, kubisikan di kebeningan dan kesucian jiwanya, "wahai insan kamil, kini engkau terlahir dan bakal menghuni bumi dengan gemerlap dan warna warni yang bermacam macam, kuatkanlah hati dan jiwamu songsoglah kehidupanmu yg baru, dan semoga egkau tetap islam sampai akhir hayatmu" ia tertidur pulas, dan kemudian diletakan di sebelah ibunya sebentar kemudian ia ditaruh di ranjang tidur yang telah dipersiapkan oleh para suster2 klinik itu.

hari ke hari justin semakin tumbuh besar, dan semakin pandai dalam segala hal, ia mulai mencintai sesuatu diluar dirinya yaitu mainan. menginjak usia 5 tahun justin akan disekolahkan di TK namun ia menolak ia tidak mau sekolah tetapi setelah di bawa ke malang ia akhirnya memilih sendiri tempat sekolahnya, namun karena ia anak anak ia masih butuh proses untuk selalu minta didampingi orang tuanya di sekolah, ia tak mau ketinggalan sedetikpun oleh ibunya, ya dia hanya ditunggui oleh ibu dan kakek nenek serta adiku paling bungsu yg saat itu masih kuliah, namun itu hanya beberapa saat saja selanjutnya ia memilih cuma diantar dan dijemput saja.

menginjak TK 0 besar si justin harus ditinggal ibunya ke bali untuk bekerja dan merantau bersama suaminya, justin kecil yg tak mau ketinggalan ibunya sedetikpun seolah mengerti akan kasih sayang mamanya, saat ia dipamiti oleh ibunya untuk berangkat kebali, ia tidak menangis ia tidak secerewet biasanya, ia seolah sudah mengerti bahwa yg dilakukan orang tuanya semua juga demi dirinya, si justin kecil hidupnya begitu MERDEKA ia selalu menentukan pilihanya sendiri tanpa ada yg memaksa maksa, bahkan untuk sekedar bolos sekolah ia juga bicara blak blakan kepada neneknya "nek justin gak mau sekolah capek, libur dulu sehari besok baru masuk" katanya, dan ibu pun tak pernah memaksa atau melarang larangnya, ia belajarpun tak penah disuruh suruh semua atas kehendaknya sendiri.

waktu itu selepas isya' sudah lumayan gelap, dia selalu ikut neneknya kemana mana, dan ketika pulag berjalan jalan bersama neneknya ketika itu neneknya mengajaknya lewat jalan yang biasa dilewatinya, tetapi justin tidak mau ia memilih jalan yg gelap dan tidak ada lampunya sambil menyalakan senter kecil di hp neneknya, kemudian sepulangnya aku waktu itu telepon neneknya dan aku berbicara sama dia aku tanya alasanya "lee kenapa kok suka jalan jalan di yang gelap gelap" dia menjawab singkat "biar terang om kalo gelap" katanya singkat dan tidak mau meneruskan ngobrol lagi kemudian memberikan hp nya pada neneknya. Ya  tuhan dari mana anak ini paham rumus gelap dan terang fikirku dalam dalam.

Kemudian pada waktu itu aku lagi cuti dan adiku juga suaminya juga pas datang di malang waktu lebaran beberapa waktu lalu, dan yang bikin aku terharu adalah ketika ibu dan bapaknya hendak berpamit kembali ke bali, ia dipamiti, ia di salami di ciumi oleh ibunya tetapi aku lihat sorot matanya si justin ia seolah cuek tak menghiraukan mamanya, bahkan ketika dipanggil panggil dan mamanya melambaikan tanganya ia justru memalingkan mukanya dan kuamati terus sorot mata si kecil itu ia nampak berkaca kaca dan seolah mau menangis, tetapi ia tidak menngis dan justru ia kemudian mengajak neneknya dan adiku yang bungsu serta aku untuk mengajaknya ke tempat permainan. Sesampai ditempat permainan ia meminta di belikan mainan dan ia memilihnya sendiri, lalu setelah capek ia minta kembali pulang kerumah.

Sesampai dirumah ia seolah lupa dan bertanya "nek Mama mana" katanya, tapi ia tidak menangis ketik dijelaskan oleh neneknya, ia kemudian memeluk gulingnya minta di elus elus punggugnya dan tertidur, kadang kala kulihat ia termenung sendiri seolah melamun tapi aku biarkan dia dan itu pun cuma sebentar saja kemudian ia bertanya "om latopnya mana justin mau maen game" ucapnya padaku, ak beri dia kebebasan dan kusuruh mengambilnya sendiri dikamar, lalu dia mengambilnya meletakan dimeja dan menghidupkanya, setelah laptop hidup karena kupasword ia tdk bisa membukanya dan bertanya "om bukanya gimana" aku dikte dari kejauhan, karen tho dia sudah tahu dan bisa mengeja huruf huruf kemudian dia mengetikanya dan kusuruh tekan enter tapi dia gak tahu lalu aku tunjukan "ini lho yang namanya enter le" dan kemudia dia memencetnya, setelah itu ia memilih game kesukaanya.

sore hari nya ia minta izin lagi padaku untuk bermaen game dan seperti biasa aku suruh mengambilnya sendiri tapi kali ini aku tidak mndiktenya justru dia sambil berucap keras keras satu persatu huruf-huruf paswordku diucapkanya dan kemudian dengan keras dia berkata"enter" sambil menekan tombol enter yg dia maksud dan dia mulai bermain memilih mainan kesukaanya itu.
Tetapi dia ndak mau bermain sendirian dia selalu minta ditemani entah itu oleh aku atau temanya sekaligus yg dia anggap kakak yaitu si Andi anak dari temanku depan rumah atau kadang neneknya dan adiku yang bungsu sambil dia cerita cerita.
Yang aku paling ingat adalah dia tidak mudah takut sama siapapun dan suak bertegur sapa, entah itu temanku atau teman teman adiku bahkan teman teman kakek dan neneknya.

semoga kelak semakin bertambah nya waktu bertambah besarnya dia bertambahnya pengetahuan dan kedewasaanya ia tetap dalam asuhan Kanjeng nabi tercinta, dan Juga Alloh swt.
aamiin

Agung widiatmoko
Papua-29 November 2012.

Guruku IBLIS

Seberapa jauh kamu mengenal makhluk yang bernama  IBLIS ?  IBLIS itu jangan hanya kau anggap sebagai musuhmu saja...  IBLIS adalah guru terbaik yang pernah ada, kawan dan sahabat paling setia yang special dikirim Tuhan untuk kita, Lho kok bisa....???

Seringkali kita menyalahkan IBLIS  Dalam setiap kesalahan yang kita buat bukan, Namun apa yang IBLIS lakukan ia cuma tersenyum doank menanggapi caci dan makian juga umpatan kita, ketika kita mengobarkan semangat permusuhan sebenernya IBLIS justru tertawa senang malah dengan penuh kasih sayang (menurut IBLIS) ia menawarkan persahabatan abadi. Pandang IBLIS jangan dari sudut kebencian dan Permusuhan lihatlah dia sebagai "guru" dalam perjalanan kehidupan kita.

Kata "Guru" mungkin terlalu hormat bagi  IBLIS tetapi justru ia lebih terhormat lagi sbenernya dari sekedar kata "guru". Lihatlah bagaimana keteguhanya memegang janji pada dirinya untuk Tuhanya. Apakah kita lebih baik daripada IBLIS ???
Lihatlah ke istiqomahanya dalam menjalankan setiap rencana dan misi misinya yang sudah berpuluh juta tahun Apakah kita lebih istiqomah daripada IBLIS...???
Menurut saya  IBLIS itu sudah benar karena ia hanya menjalankan tugas dan misinya saja sebagai makhluk yaitu menggoda.

Lha kalo  IBLIS berganti tugas menjadi penasehat atau membimbing justru itu sebuah kesalahan, Lalu kenapa kita sering menyalahkan  IBLIS atas perbuatan yang kita lakukan??? Pada dasarnya kita dibayangi ketakutan untuk mengakui sebuah kesalahan maka dengan alasan dalil, kitab suci, kata para kyai pendeta dll akhirnya kita diajari pandai mencari kambing hitam untuk sebuah kesalahan yang kita lakukan. Maaf bagi umat islam ada sebuah ayat "iyaakana'budu wa iyaaka nastaiin" hanya kepada engkau kami menyembah dan memohon pertolongan.
"waqulna yaa adamuskun anta wa zau jukaal jannata wa kulaa minha roghodan khaitsu syi'tumaa walaa taqroba hadihisyajarota fatakuuna minadhdholimiin (surah 2:35)" dan kami berfirman Wahai adam diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini dan makanlah makanan makananya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai. Tetapijanganlah kamu dekati "pohon ini" yang menyebabkan kamu termasuk orang orang yang dholim.

Dari ayat diatas sudah jelas bahwa Tuhan tidak hanya memberikan perintah saja tetapi juga peringatan sekaligus panduan agar kita tidak mengikuti bisikan IBLIS bukan, Lalu adam lupa pada janjinya karena menuruti bisikan IBLIS untuk memakan buah dari pohon yang dilarang tadi. Pertanyaanya adalah yang salah adam atau  IBLIS ??? Perlu kita ingat IBLIS sudah berjanji semenjak ia dikeluarkan dari syurga lantaran dicap sombong karena gakmau sujud sama adam bahwa ia akan menggoda semua makhluk yang bernama manusia dan tuhanpun mengizinkan sekaligus sebuah perintah.Dan perlu kita ingat bahwa tuhan memerintah kita untuk tidak mengikuti ajakan  IBLIS dan hanya menyembah dan memohon padanya,Juga telah diberikan peringatan dan sekaligus panduan bukan.

Akhirnya  IBLIS berhasil dan adam tergelincir, Lalu pada masa ibrahim  IBLIS juga membujuknya bukan??? Lantas apakah bujukan  IBLIS itu berhasil.....??? Dari kisahnya ibrahim AS dan ismail As. IBLIS tidak berhasil dan kalah dari ismail dan ibrahim.
Tetapi apakah  IBLIS akhirnya putus asa?? Saya merasa tidak.
Karena sampai sekarang IBLIS tetap istiqomah pada tugasnya, Lalu bagaimana dengan kita yang malaikatpun bahkan sujud pada kita yang bernama manusia...????
Apakah kita masih se istiqomah  IBLIS dalam mengemban misi "iyaakana'budu wa iyaakanastain........" ??? Maka manakah yang lebih mulya sekarang kedudukanya dan ke istiqomahanya ??? Kita yang disebut sebagai manusia ????Ataukah yang kita sebut musuh yaitu IBLIS ???? Mari kita sama sama merenung apakah kita masih pantas disebut manusia?? Ataukah kita telah gagal mengemban misi sebagai manusia??

Yang terhormat Guruku IBLIS AS Alfatehah...

Kenapa Harus Mendaki Gunung

Tak bisa di pungkiri dimasa saat ini kegiatan paling sering dinantikan dan diminati banyak orang adalah Kuliner dan satu lagi adalah tr...