Senin, 17 Maret 2014

MANUSIA KUPU KUPU

Terkadang kita menjadi manusia yang paling menjijikan bahkan menggelikan serta dibenci dan di buang buang atau bahkan kita tak diberi kesempatan untuk memperbaiki diri dan kita dibunuh sebelum ber evolusi dan merevolusi diri kita. Memang mereka tak salah jika mereka membenci kita atas segala sesuatu yang kita perbuat dan merugikan mereka, ibaratnya saja kita seperti ulat ulat yang memakan dan mengerogoti daun daun yang bersemi indah, sudah tentu yang mempunyai tanaman dan menyirami serta merawatnya akan marah dan membeni ulat itu, atau bahkan mereka bukan hanya sekedar benci tetapi juga jijik sama ulat itu dikarenakan bulu bulunya yang apabila terkena angin rontok dan menebarkan penyakit gatal gatal di kulit.

Jadi kemungkinan terbesarnya adalah kenapa kita begitu menjijikan dan dibenci serta di campakan adalah keberadaan kita dirasa tidak ada guna dan manfaatnya sama sekali dan justru merugikan mereka seperti ulat tadi, maka langkah yang harus diambil adalah "SADAR DIRI" bahwa posisi kita sebagai ulat yang selalu merugikan seseorang dan selalu membuat layu tanaman tanaman bahkan menebarkan penyakit gatal gatal.

Kita harus mengambil sikap dan langkah secara diam diam dan sembunyi, Seperti ulat yang tanpa disadari oleh manusia bahwa ia memakan dedaunan guna meningkatkan lendir lendir tubuhnya sehngga menghasilkan serat serat yang kelak ia gunakan untuk membaluti tubuhnya dan bertapa didalamnya serta untuk kemudian terlahir menjadi sosok yang baru, pribadi yang baru yang penuh dengaan keindahan dan menebarkan kebajikan yaitu terlahir sebagai kupu kupu. yang terlihat cantik dan menawan serta Membantu penyerbukan dan foto sintesis tumbuhan tumbuhan.

Kita pun harusnya demikian Menyadari setiap kesalahan, merenungi, bertafakur di kesunyian secara diam diam untuk kemudian melahirkan pribadi yang baru yang penuh dengan keindahan, kesopanan dan juga penuh kasih sayang dalam menebar benih benih kebaikan, meskipun langkah itu memang sangat sulit dan penuh dengan tantangan tantangan yang bahkan takbisa kita pahami, sebab perjuangan seekor ulat menjadi kupu kupu pun tak semudah yang kita sangka dan kita kira, kadang tangan tangan jail manusia dan anak anak justru tak sempat mejadikanya terlahir menjadi seekor kupu kupu yang indah, dan justru membunuhnya dalam pertapaanya ketika ia membaluti dirinya menjadi kepompong.

Kitapun demikian kadang usaha usaha untuk berbuat baik sedemikian rupa tak dihargai sama sekali bahkan dinilai lain lain, maka tak perlulah khawatir dan kecewa akan sesuatu yang akan menimpa kita sebab tho hanya proses dan usaha itu yang dinilai oleh tuhan. Ulat ketika menjadi kepompong ia memasrahkan dirinya penuh atas usahnaya kepada penciptanya, seharusnya kita juga demikian apalagi kita ini dikatakan makhluk yang berakal.


Bagi Yang masih menjadi Ulat marilah kita berusaha untuk sadr diri dan menjadi kepompong bertapa berta
fakur agar terlahir kembali indah seperti kupu kupu yang selalu menebarkan kebaikan kebaikan.

Bagi yang telah berproses sebagai kepompong janganlah takut sebab kematian kelahiran bukan milik kita melainkan hanya miliknya maka semoga di ridhoi proses dari kepompong ini untuk menjadi kupu kupu

Bagi yang telah menjadi kupu kupu, bersyukurlah karena kalian telah berhasil memempuh proses yang panjang dan lahir sebagai pribadi yang baru dan menawan, tetapi sadarlah usia kupu2 sangat sangat singkat maka dari itu kupu2 tak pernah lelah memberikan warna keindahan dan senyum kepada anak anak dan selalu membantu perkembangbiakan tanaman tanaman yang dulu ia makan daun daunya ketika masih menjadi ulat.

Kemudian satu tanya muncul dibenaku, Apakah kita akan membunuh seorang Manusia yang masih dalam taraf ulat sehingga tidak memberinya kesmpatan menjadi  Manusia Kupu Kupu yang menawan dan selalu menebarkan kebaikan kebaikan??? afala tatafakarun???.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kenapa Harus Mendaki Gunung

Tak bisa di pungkiri dimasa saat ini kegiatan paling sering dinantikan dan diminati banyak orang adalah Kuliner dan satu lagi adalah tr...